“Of all the planets in our universe, there is only one we know can support life. Just the right distance from its sun, with a perfect climate, it’s been called the lucky planet. All life on Earth is built on chance and powered by the Sun, but the delicate balances of our world are faltering as the planet struggles to support our growing demands. This is the time to take stock of what we have, and what we stand to lose.”
– Excerpt from Patrick Stewart’s opening narration
Itulah cuplikan dari pembukaan film dokumenter “THE DAY THE EARTH STILL STOOD”. film ini sangat indah dan sangat memukau. Di tambah lagi yang menjadi naratornya adalah Patrick Stewart (bukan patrick di spongebob loh) membuat para penonton terposona akan keindahan alam.
Yupz, langsung saja pada inti ceritanya. “Film ini mengisahkan tentang beruang kutub, gajah dan paus yang berjuang untuk hidup dan menyelamatkan diri dari efek global warming. Beruang kutub berusaha hidup di tengah pecahan es yang semakin mencair, gajah yang harus berjalan jauh mencari air, dan paus bermigrasi ribuan mil untuk mencari plankton makanannya.“. Selain ketiga binatang itu sebagai ‘tokoh utama’, kita juga bisa melihat binatang-binatang lain dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup dalam ekologi mereka yang semakin tak nyaman akibat global warming.
Wahh .. pasti asyik kann.. makanya buruan nonton biar enggak kehabisan (hah?apanya yang habis). Film ini penuh dengan gambar menarik. Misalnya kita bisa melihat bagaimana great white shark berburu anjing laut dengan stunt akrobatnya yang memukau. Ada juga adegan ikan layar yang melesat lincah memburu segerombolan besar ikan-ikan kecil. Beruang kutub yang kelaparan dan lemas tak bisa berkutik di depan segerombolan besar walrus. Gerombolan gajah yang melintasi padang gersang dalam perjalanan panjang menuju sumber air. Singa-singa yang tak punya pilihan selain terpaksa menyerang gajah yang berukuran cukup besar, menyerang secara bergerombol walau mangsa sebesar itu tak lazim bagi mereka. Sejenis burung bangau yang harus terbang tinggi melewati Mount Everest untuk menghindar dari musim dingin yang tak bersahabat. Dan masih banyak adegan menarik lainnya. Film ini mengajak kita melihat siklus perubahan yang periodik dipermukaan Bumi dalam satu tahun dan bagaimana kehidupan hewan-hewan menyesuaikan diri dengan perubahan Bumi. Sementara itu, secara perlahan, keadaan Bumi juga berubah oleh efek global warming. Global warming ini membuat ekologi di berbagai tempat dipermukaan Bumi menjadi semakin tidak bersahabat. Ujungnya adalah terancam punahnya berbagai spesies. Misalnya jika keadaan seperti saat ini terus berlangsung, pada tahun 2030 beruang kutub akan punah.
Dan yang terkhir adalah penonton di ajak untuk mengurangi efek global warming dan di ajak untuk melestarikan bumi ini. Jadi apa yang bisa anda lakukan untuk bumi kita tercinta? Let’s fall in love with Earth. Again.
Sabtu, 13 Desember 2008
Fallin’ Love with Our Earth .. Again
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah pandanya eh salaha beruangnya lucu juga ntuh...wah kalo masalah pencinta alam aku gag tau yah.....tapi kalo alamku dirusak yah jjengkel juga sih
BalasHapus@harry potter
BalasHapusiya, mkny yang ngerusak wajib kita bantai =p
hhe . .pake sihirny harry potter aja, pasti ampuh deh