Alkisah, di sebuah kecamatan biasa-biasa saja, terjadi kehebohan. Mendadak dari dalam tanah, cairan aneh menyembur seperti fenomena geyser. Bedanya, cairan ini bukan membawa berkah seperti air zam-zam, justru sebaliknya, membawa bencana-yang-tak-tahu-kapan-berakhirnya.
Hm, itu sudah lama terjadi, sekitar ratusan hari yang lalu. Dan tak pernah sedetik pun berhenti menyembur, seperti detakan jantung kita yang malas rehat.
Karena setiap saat menyembur dan semakin menggenangi permukiman, warga atau siapa pun yang sering melintas akan menganggap lumpur bagian dari hidup. Sulit dipisahkan, seperti saat kau merendam baju untuk menghilangkan noda membandel.
Memang, jika sesuatu itu terus menemani… kita akan terbiasa dengannya…
Berbagai versi sebab-akibat dilontarkan mengenai musibah naas Lumpur Lapindo:
1. Karena PT Lapindo Brantas teledor
Kecerobohan bisa saja terjadi setiap saat, tak terkecuali seorang bertipe perfeksionis pun pasti pernah melakukan keteledoran. Namun, kali ini kecerobahan yang terjadi sangat fatal, bahkan diekspos ke seluruh nusantara. Kecerobahan yang membuat sebuah kecamatan naik daun. Diceritakan bahwa karyawan PT LB tidak memasang salah satu onderdil pada bor yang akan melobangi Bumi kita tersayang. Alhasil, Bor terlalu dalam menjelajah dan lumpur pun bebas dari penjaranya selama ini. Padahal lumpur berada di lapisan yang sangat dalam, jauh dari kerak bumi, apalagi segala macam sumur artesis, dan sumur sumur kedap lainnya…. Mereka kelewat mudah untuk di Bor.
2. Karena Ini adalah bencana alam
Pihak pihak yang enggan untuk menguras kas uangnya demi korban lumpur panas merasa dirinya harus segera berdalih dengan teori yang cukup masuk akal, semisal mereka berkata, “ini lho bencana alam.. bukan sepenuhnya tanggung jawab kami…”
Mereka menyewa selusin orang orang sains yang berhubungan dan dekat sekali dengan alam, seperti ahli geologi dan macam macam logi lainnya. Mereka bertugas meneliti dan terus bereksperimen menghentikan lumpur. Namun apa daya, Bumi telah cukup lama mual, dan kini harus muntah muntah.
Ada yang mengatakan bahwa di Jawa Timur merupakan kelanjutan dari beberapa pegunungan berapi yang mempunyai kawah lumpur, yang tiap waktu menggelegak dan mencari cari titik yang sangat pas untuk meluapkannya. Nah, pas banget dengan PT LB, mereka dengan ringan tangan membantu proses keluarnya isi perut bumi. Semacam kau menyuntik klepon dengan jarum pentul. He.. he.. he..
Kesimpulannya, ini murni bencana alam. Manusia katanya… katanya lho.. tidak akan bisa menciptakan musibah senyentrik ini. Hm…
PS: Kata ahli bumi… jika ditelusuri.. ada semacam terowongan nun jauh dalam tanah yang dialiri lumpur… mulai dari Madura, Gresik.. hingga keluarlah di Porong nan Damai.
3. Karena Kutukan untuk warga desa Siring…
Ini adalah versi yang paling mengerikan. Berbau mistik dan horor saat saya harus dengan terpaksa bercerita.
Once day… at 1993, ada pelanggaran HAM yang cukup menghebohkan dan mendatangkan begitu banyak wartawan ke kecamatan Porong. Insiden pembunuhan seorang wanita memang sering kali terjadi, bahkan dimana mana, nyaris setiap hari. Namun ini, dengan latar belakang dan motif yang cukup berbobot.
Tersebutlah Desa Siring, yang memiliki banyak pabrik. Ada salah satu pabrik yang dituntut para karyawannya karena diklaim tidak memenuhi kewajibannya kepada mereka secara adil. Salah satu karyawan yang sangat vokal, bahkan diyakini provokator demo tersebut adalah Marsinah. Seorang wanita Blitar yang cerdas namun naas berkerja di pabrik tersebut.
Rasanya kita harus mengingat ingat kembali di tahun siapakah insiden itu terjadi? Yup, rezim Orba serasa merenggut begitu banyak korban dan menutupinya dengan rapi. Terbelenggunya pers saat itu tidak bisa menguak misteri Marsinah, siapa pembunuhnya, dan bagaimana ceritanya, dan ayolah, hingga sekarang tak ada yang dihukum karena pembunuhan biadab tersebut.
Namun isu isu yang beredar di kalangan warga lokal, membuat cerita ini semakin terasa kelam. Suatu malam, Marsinah dihadang tepat di depan tugu kuning Siring oleh beberapa preman. Kabarnya, mereka juga berasal dari warga Siring sendiri. Mereka memperkosa Marsinah secara bergantian, dan membantainya dengan cara yang sangat tidak manusiawi. Kabarnya, mayatnya lenyap, ada yang bilang Marsinah adalah wanita sakti dan sebenarnya masih hidup dan bertapa di sebuah gunung.
Namun yang jelas, pembunuhan ini melibatkan banyak oknum. Sebuah konspirasi besar nan licik antara aparat keamanan lokal, warga?, dan pemilik pabrik sendiri.
Kasus HAM ini sempat terbawa hingga ke skala Internasional, sebuah teater mengapresiasinya menjadi drama berjudul “Marsinah Menggugat”.
Kaitannya adalah, Lumpur berawal dari dosa yang menumpuk warga Siring, kualat dari insiden berdarah Marsinah, dan menjadi semacam kutukan seperti sebuah kaum yang tertimpa adzab… Naudzubillahimindzalik :<
4. Karena Sejarahnya……
Ini satu lagi cerita mistik. Katanya… dahulu Porong adalah sebuah danau lumpur, yang memisahkan dua kerajaan. Dan dapat dinyatakan sejarah selalu terulang kembali dengan gaya yang berbeda namun intinya sama. Nantinya bakal ada gunung yang lahir dari kawah lumpur ini.
5. KARENA KITA
Nah lho, saat manusia banyak omong membicarakan berbagai versi tentang bencana alam, marilah kita menengok diri kita sendiri. Payah juga, kita menyalahkan begitu banyak pihak namun tak pernah mengoreksi diri kita sendiri. Meskipun untuk bencana Lumpur Panas Lapindo, KITA disini bukan berarti kita semua para pembaca blog, namun, seringkali kita tak menyadari bahwa yang kita lakukan setiap hari MERUSAK BUMI.
TANPA MENCINTAI BUMI KITA MENGEKSPLOITASI… saya tekankan, bukan hanya MENGEKSPLORASI… seperti yang dilakukan PT LB. Kita mengeruk apa pun yang dapat mengenyangkan perut dan memakmurkan hidup kita. Sehingga, simpulannya :
SEBAB kita, AKIBATNYA bencana!!!
Untuk itu, marilah kita lebih mencintai bumi (klise banget ya?)
Agar musibah seperti lumpur Panas Lapindo tidak terulang lagi.. dimana pun kawasannya. Amin.
ps: tu foto ambil sendiri lohh. hihiihh (narsis mode:On)
Kamis, 22 Januari 2009
HOT MUD STORY (PART 1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hm..... ini pasti bukan rima yang nulis.....
BalasHapusAku ga percaya ama hal mistik, jadi tinggal yang logisnya aja.......
Saya setuju kalo ini karena kecerobohan manusia, dan, saya rasa lumpur ini pada dasarnya bisa dihentikan. Ini permainan politik tingkat tinggi. Sedikit banyak sama dengan tahun 1993 itu.....
@alam
BalasHapusnnii aku yang nulis kok ..
orang aku yang posting
hihiihih
yups, d tahun 1993 banyak peristiwa-peristiwa yg menarik seperti lahirnya anak canntik skali bernama RIMA .. hihihihi
hm..... ngeri juga baca nih cerita....
BalasHapushehehehe...tapi Noe Percaya...kalo kerusakan bumi itu disebabkan oleh ulah manusia...
Btw....blognya keren
menarik....
ajarin dong...
hehehehe